Wondiwoi Mountains |
Selasa, 15 Oktober 2024
Gunung Wondiwoi: Cinta dan Kekaguman pada Keajaiban Alam dan Penghuninya
Sabtu, 25 November 2023
Burung Endemik Pegunungan Wondiboy
Endemic birds in Wondiboy Mountains, Eky Sawaki photo |
Pegunungan Wondiboy di Papua Barat, Indonesia, merupakan rumah bagi sejumlah burung endemik yang hanya dapat ditemukan di wilayah tersebut. Berikut adalah beberapa burung endemik Pegunungan Wondiboy yang pernah kami temukan :
1. Western Parotia (Parotia sefilata)
Western Parotia (Parotia sefilata) in Wondiboy Mountains, Eky Sawaki photo |
Burung cendrawasih ini memiliki bulu berwarna hitam dan coklat dengan hiasan bulu yang mencolok di bagian kepala dan ekor. Burung jantan dikenal karena tarian khasnya saat berusaha menarik perhatian betina. Burung betina memiliki bulu yang lebih coklat dan tidak memiliki hiasan bulu yang mencolok.
Burung Parotia (Parotia sefilata), adalah spesies burung cendrawasih yang dapat ditemukan di Pegunungan Wondiboy, Papua Barat, Indonesia.
2. Black Sicklebill (Epimachus fastosus)
Balck Sicklebill (Epimachus fastosus) in Wondiboy Mountains, Eky Sawaki photo |
Burung ini memiliki bulu berwarna hitam dengan bulu ekor yang panjang dan melengkung seperti sabit. Mereka memiliki suara yang khas dan sering terlihat di hutan-hutan pegunungan.
Black Sicklebill (Epimachus fastosus) adalah burung yang termasuk dalam keluarga Paradisaeidae, atau burung cendrawasih. Spesies ini ditemukan di sebagian besar Papua Tengah dan wilayah Vogelkop di Papua Barat, termasuk Pegunungan Wondiboy.
Black Sicklebill memiliki ukuran yang cukup besar dengan panjang sekitar 110 cm untuk jantan dan 55 cm untuk betina. Burung jantan memiliki kepala hitam dengan kilauan biru kehijauan dan ungu, sedangkan bagian atas tubuhnya berwarna hitam beludru dengan kilauan ungu. Burung betina memiliki bulu berwarna coklat.
Habitat alami Black Sicklebill adalah hutan pegunungan pada ketinggian antara 1700 hingga 2150 meter di atas permukaan laut. Mereka biasanya ditemukan di hutan dengan vegetasi yang lebat.
3. Vogelkop Bowerbird (Amblyornis inornatus)
Vogelkop Bowerbird (Amblyornis inornatus) in WOndiboy Mountains, Eky Sawaki photo |
Burung jantan memiliki bulu kecoklatan dengan corak yang tidak terlalu mencolok, namun memiliki perilaku yang menarik saat membangun dan mendekorasi bower mereka. Bower merupakan struktur yang dibangun oleh burung jantan sebagai tempat untuk menarik perhatian betina. Mereka menggunakan berbagai bahan seperti ranting, daun, dan benda-benda berwarna untuk menghiasi bower mereka.
Vogelkop Bowerbird nest, Eky Sawaki photo |
Vogelkop Bowerbird, atau juga dikenal sebagai Amblyornis inornatus, adalah salah satu spesies burung bowerbird yang dapat ditemukan di Pegunungan Wondiboy, Papua Barat, Indonesia. Burung ini mendapatkan namanya dari wilayah geografis tempat mereka ditemukan, yaitu Vogelkop, yang merupakan bagian dari Pegunungan Wondiboy.
4. Superb Bird of Paradise (Lophorina superba)
Superb Bird of Paradise(Lophorina superba) in Wondiboy Mountains, Eky Sawaki photo |
Burung Superb Bird of Paradise, atau dalam bahasa Latin dikenal sebagai Lophorina superba, adalah spesies burung yang unik dan menarik. Burung ini terkenal karena tarian kawinnya yang sangat dramatis dan indah. Burung jantan memiliki bulu hitam mengkilap dengan dua mata besar berwarna biru terang di dadanya. Saat melakukan tarian kawin, burung jantan akan membuka bulu-bulunya seperti layar, menampilkan pola mata biru yang mencolok, sementara tubuhnya berputar dan melompat-lompat di sekitar burung betina. Burung ini biasanya ditemukan di hutan hujan pegunungan di Papua, Indonesia dan Papua Nugini. Mereka biasanya hidup sendirian dan memiliki diet yang terdiri dari buah-buahan dan serangga.
Burung Superb Bird of Paradise, atau dalam bahasa Latin dikenal sebagai Lophorina superba, memang dapat ditemukan di Pegunungan Wondiboy Papua Barat Indonesia. Mereka hidup di hutan hujan pegunungan dengan ketinggian antara 1.200 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut.
Selain itu masi banyak jenis burung yang belum sempat saya muat dalam artikel ini.
Pegunungan Wondiboy merupakan salah satu tempat yang populer untuk melakukan pengamatan burung dan satwa liar terbaik. Ada banyak paket perjalanan yang ditawarkan untuk menikmati keindahan alam dan keanekaragaman hayati di daerah tersebut. Selama perjalananmu di Pegunungan Wondiboy, pasti akan ada kesempatan untuk melihat dan mengamati burung-burung eksotis seperti yang burung-burung endemik yang disampaikan. Anda dapat menjelajahi hutan-hutan di daerah ini dan mencari tanda-tanda keberadaan burung ini. Namun, penting untuk diingat bahwa pengamatan burung dilakukan dengan memperhatikan kelestarian alam dan menghormati habitat burung.
Sumber:
- Wondiwoi Tour
- Birding and Wildlife Watching: Paradise Birds that You Can Watch in Papua
- The Ballerina Bird - Western Parotia
- CAGAR ALAM PEGUNUNGAN WONDIBOY - Blogger
- Cagar Alam Pegunungan Wondiboy - Wikipedia bahasa Indonesia
- Indonesia Punya Burung Endemik yang Bisa Menari Seperti Balerina
- Black Sicklebill - Wikipedia
- Black Sicklebill - The Australian Museum
- Black Sicklebills (Epimachus fastuosus) Information | Earth Life
- Vogelkop Bowerbird - BirdLife International
- Vogelkop Bowerbird - Handbook of the Birds of the World
- Vogelkop Bowerbird - Birds of New Guinea
- Vogelkop Bowerbird - IUCN Red List
- Birding in West Papua - Birding Ecotours
- Kompas.com
- IDN Times
- Faunatis
- EcoNusa
Selasa, 19 September 2023
Pulau Roon: Keindahan Alam & Keajaiban Budaya yang Menggoda di Bawah Bendera Silver Explorer
Lokasi kunjungan kapal pesiar ini ditekankan pada situs bersejarah yang sangat berharga bagi Pulau Roon, yaitu Gereja Tua Isna Jedi di Yende. Masyarakat setempat, bersama-sama dengan kepala kampung dan kepala distrik, dengan penuh semangat menyambut kedatangan kapal pesiar ini. Mereka membuka pintu sambutan dengan Tarian Bemamun Soren, sebuah tarian laut yang megah, mengiringi para tamu dari kapal ke daratan dengan perahu perang yang menggetarkan jiwa, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan.
Kegiatan wisata dimulai pada pukul 13.00 waktu setempat, dengan pertunjukan tarian daerah yang menakjubkan, termasuk tarian Wefyer, tarian Swanggini, tarian Seruki Sembori, tarian Bemamun Soren, serta atraksi seni Suling Tambur dan proses Togok Sagu yang menghipnotis. Para wisatawan juga diajak untuk menyaksikan secara langsung Alkitab tua dalam bahasa Melayu yang telah berusia lebih dari satu abad, memberikan sentuhan sejarah yang mendalam pada pengalaman mereka.
Namun, daya tarik Pulau Roon tidak hanya terbatas pada budaya, tetapi juga menghadirkan seni lokal dalam bentuk ukiran dan souvenir yang dibuat oleh pengrajin lokal yang sangat berbakat. Mereka membuka jendela keunikan Pulau Roon, memberikan kesempatan bagi para wisatawan untuk membawa pulang kenang-kenangan yang tak ternilai dari pulau ini.
Tak hanya itu, kunjungan kapal pesiar Silver Expedition ini juga mendapatkan dukungan aktif dari Ketua HPI Papua Barat, Matias Rumbruren S.S. Ini menunjukkan peran penting Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dalam mendatangkan pariwisata ke Provinsi Papua Barat. Matias menjelaskan, "Kapal Pesiar Silver Expedition boleh hadir di Pulau Roon berkat lobi dan promosi yang dilakukan oleh DPD HPI Papua Barat."
Dampak ekonomi dari kunjungan kapal pesiar ini juga sangat positif. Echletus JM Sawaki, S.IP, Wakil Ketua DPC HPI Teluk Wondama yang juga adalah Kepala Seksi Promosi Pariwisata di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Teluk Wondama, mengungkapkan bahwa kunjungan ini memberikan kontribusi yang signifikan kepada masyarakat setempat. Ada kontribusi dari pengelola kapal pesiar kepada masyarakat, transaksi jual beli souvenir oleh wisatawan, dan donasi ke Gereja Isnayedi. Total uang yang berhasil dihimpun mencapai Rp. 35.270.000, ditambah dengan dollar Amerika sejumlah 510 US dollar, dan 58 Dollar Australia. Dampak ekonomi ini secara langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kampung Yende dan Mena, membuktikan potensi ekonomi pariwisata yang dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Kamis, 31 Agustus 2023
Trip Report Bersama Wisatawan China di Hutan Ramiki Pegunungan Wondiwoi
Vogelkop Bowerbird di Gunung Wondiwoi |
Berikut adalah cerita kami saat bersama wisatawan china pecinta burung dan satwa liar di hutan ramiki.
Day 1
Wisatawan tiba di Pelabuhan Wasior, dijemput dan diantar ke Kampung ramiki untuk beristirahat sejenak lalu kami memulai trekking menelusuri hutan ramiki. Pada ketinggian 600 mdpl dipinggiran sebuah sungai kecil, kami membangun sebuah basecamp sederhana agar kami bisa menginap.
Bersama Wisatawan China di Pelabuhan Wasior |
Day 2
Pagi harinya kami menikmati kicauan berbagai burung termasuk cendrawasi kuning kecil (Lesser Bird of Paradise), Cendrawasi kuning kecil betina, toa cemerlang Magnificent Riflebird), cendrawasi raja (King Bird of Paradie)
Setelah itu hari sudah mulai siang, kami melanjutkan perjalanan ke basecamp 2 yang berada di ketinggian 1.250 mdpl, setibanya kami di basecamp 2 hari suda malam, setelah makan malam kami istirahat.
Day 3
Hari itu adalah hari minggu, sehingga kami melakukan doa pagi, kami sarapan dan setelah itu kami melakukan trekking keliling hutan untuk melihat berbagai brung endemik dan satwa liar lain.
Vogelkop Bowerbird di Pegunungan Wondiwoi |
Kami juga melakukan trekkng sampai ketinggian 1.500 mdpl untuk mencari beberapa burung endemik dan satwa liar termasuk kanguru pohon wondiwoi. hari suda mulai sore sehingga kami turun kembali ke basecamp 2.
Day 4
Dipagi hari kami trekking sekitar basecamp untuk meilhat berbagai jenis burung yang berkicau dipagi hari, setelah itu kami melakukan trekking kembali menuju ketinggian 1.500 mdpl, pada ketinggian ini kami membangun basecamp sederhana untuk menginap untuk beberapa malam.
New Guinea Volturine Parrot di Pegunungan Wondiwoi |
Day 5
Kami trekking keliling untuk melihat berbagai burung endemik dan satwa liar lainnya, kami sampai pada ktinggian 1.700 mdpl. dan kami kembali karna hari sudah sore, kami kembali ke basecamp 3 dan beristirahat.
Superb Bird of Paradise di Pegunungan Wondiwoi |
Day 6
Pada pagi hari itu adalah hari terakhir kami harus kembali ke kota, namun karena masi penasaran kami trekking keliling lagi untuk melihat berbagai burung endemik dan satwa liar sampai waktu sudah pukul 12.00 siang, kami kembali ke basecamp dan kami bergegas membawa barang bawaan dan kami trekking kembali ke kampung ramiki. Kami trekking selama 8 jam untuk menembus hutan dan keluar di kampung ramiki dan kami tiba di rumah pada pukul 20.00 (jam 8 malam) waktu setempat. Sesudah di rumah kami makan bersama dan setelah itu beristirahat.
Day 7
Setelah sarapan pagi, kami mengantarkan wisatawan ke pelabuhan kuri pasai wasior dan wisatawan berangkat menggunakan kapal Expres Bahari ke manokwari ibu kota provinsi papua barat, dan selanjutnya melakukan perjalanan kembali ke jakarta dan negara asalnya.
Minggu, 09 Juli 2023
Trip Report Bersama Wisatawan Switzerland saat Mengunjungi Suku Torowar di Wondama Papua Barat
Swizerland tourists in the torowar tribe |