Translate

Senin, 09 Januari 2023

Lokasi penemuan Kanguru Pohon Wondiwoi


Kanguru pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri) diketahui sebagai spesies mamalia dalam genus Dendroagus Sampai saat ini hanya diketahui dari spesimen tunggal yang dikumpulkan pada tahun 1928. Satu-satunya spesimen yang diketahui adalah jantan dengan berat 9,25 kg. Dendrolagus mayri ditemukan di Semenanjung Wondiwoi berada pada ketinggian antara 1600 mdpl. Diperkirakan bahwa kanguru pohon Wondiwoi dapat menempati area seluas 300 km².
Pelestarian Satwa Liar Global, badan amal pelestarian margasatwa, mendaftarkan Kangaroo Pohon Wondiwoi sebagai salah satu dari "25 Spesies Hilang Paling Dicari"

Kanguru pohon Wondiwoi pertama kali dilihat pada 1928 oleh ahli biologi evolusi legendaris Ernst Mayr. Ia melihatnya di pegunungan Wondiwoi pada waktu itu.

Mayr menembak spesimen satu-satunya yang diketahui selama ini dan mengirimnya ke Natural History di London. Pada 1933, spesies ini diidentifikasi sebagai Dendrolagus mayri. Sejak kejadian itu, masyarakat lokal  jarang melaporkan keberadaan spesies tersebut. Hampir seabad kanguru pohon Wondiwoi menghilang dari alam liar dan banyak yang menyangka spesies ini telah punah.

Rasa penasaran akan hilangnya kanguru pohon secara misterius membuat Michael Smith ahli botani amatir dari Inggris memimpin ekspedisi menembus hutan bambu yang lebat di Pegunungan Wondiwoi, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, Indonesia.

Pria asal Farnham, Inggris itu merencanakan ekspedisi setelah mendengar tentang hewan misterius ketika menjelajahi pegunungan Papua Barat pada 2017. Ekspedisi pun di mulai pada 23 Juli. Seminggu kemudian mereka mengabarkan temuan mereka.

Saat ditemukan, kanguru pohon womdiwoi ini sedang memanjat di sebuah pohon dan dilihat oleh pemandu lokal, Smith langsung memotret wujud kanguru pohon Wondiwoi tersebut.

Sebelum dipublikasikan, Smith meminta masukan dari ahli kanguru pohon termasuk Mark Eldridge, ahli biologi marsupial di Australian Museum di Sydney dan Roger Martin dari James Cook University.

"Ini adalah salah satu mamalia yang paling tidak dikenal di dunia. Spesies itu ternyata masih ada, itu sangat menakjubkan. Pegunungan tersebut merupakan tempat yang terpencil dan sulit untuk diakses," kata Eldridge yang tidak terlibat dalam ekspedisi ini.

Dari referensi tersebut kami mencoba melakukan ekspedisi menembus gunung wondiboi pada 2021, 2022 dan 2023 untuk memastikan keberadaan hewan ini namun expedisi ini tidak berhasil menemukan hewan misterius kanguru pohon wondiwoi.

Expedisi ke 4 pada Januari 2023 kami berhasil menemukan Kanguru Pohon Nemena (Dendrolagus Ursinus).

Kanguru pohon nemena

Kanguru pohon nemena (Dendrolagus Ursinus) adalah sejenis hewan berkantung dalam keluarga Macropodidae. Hewan ini merupakan hewan endemik di wilayah Semenanjung doberai dan mungkin juga di semenanjung Fak-Fak di Papua Barat, Indonesia. Nama umum lainnya untuk hewan ini adalah kanguru pohon hitamkanguru pohon Vogelkop (Vogelkop adalah nama Belanda untuk wilayah Doberai), dan kanguru pohon berleher putih. Hewan ini terancam oleh pengrusakan habitat dan terdaftar sebagai hewan rentan oleh IUCN.

Geografis sebaran Kanguru pohon Nemena

Dari sebaran geografis, kanguru pohon namena belum terdeksi di pegunungan wondiboi, Teluk Wondama, Papua Barat, Indonesia, namun ternyata kenguru pohon ini berhasl kami temukan di Pegunungan Wondiboi di ketinggian sekitar 1200 mdpl. Hewan tersebut berada pada sebuah pohon yang tingginya dari permukaan tanah sekitar 15 m, namun sayangnya kami tidak berhasil memotret dengan baik karena hari suda hampir malam dan di tengah hutan sudah mulai gelap, peralatan camera pun pas pasan dibawah standard.

Hutan lokasi penemuan
kanguru pohon wondiwoi

Kanguru pohon Nemena termasuk species langkah yang baru pertama kali ditemukan. menurut informasih dari masyarakat lokal, mereka belum pernah menemukan jenis kanguru phon hitam seperti nemena, hal ini bisa disimpulkan bahwa memang kanguru pohon nemena berada pada ketinggian yang sulit dijangkau dan jarang dijangkau sehingga tidak pernah ditemukan oleh masyarakat lokal. Dari hasil penemuan ini semoga menjadi referensi pada dunia pecinta satwa liar, para ahli marsupial dan juga pembaca bahwa Kanguru Pohon Nemena terdapat di pegunungan Wondiboi.

Hutan lokasi penemuan
kanguru pohon nemena

Dari lokasi penemuan Kanguru Pohon Nemena pada 2023 dengan lokasi penemuan Kanguru Pohon Wondiwoi pada 2017 tidaklah jauh dan berada pada satu ekosistem hutanyang sama, jarak tempuh antara kedua lokasi penemuan ini sekitar 1 jam dengan berjalan kaki di tengah hutan mengikuti urat gunung.
Lokasi penemuan Kanguru Pohon Wondiwoi berada pada ketinggian sekitar 1600 yang ditumbuhi hutan hujan tropis di bawah kaki gunung terakhir sebelum puncak wondiboi.

Lumut dan jamur hutan di dekat lokasi penemuan
kanguru pohon wondiwoi

 Ada kali kecil yang disampingnya ditumbuhi pohon pisang raksasa (Musa ingens) dan berbagai jenis tumbuhan lain yang lebat, diantara pepohonan itu terdapat banyak sarang tempat persembunyian dan tempat berlindung bagi kanguru pohon wondiwoi. ini merupakan ekosistem hutan yang cocok dihuni oleh kanguru pohon.

Tempat persembunyian
Kanguru pohon wondiwoi

Beberapa pohon pisang raksa (Musa ingens) yang ada telah berbuah dan sebagian sudah matang, menurut hemat kami sepertinya kangguru pohon itu berada disekitar lokasi itu karena ada buah pisang raksasa yang sudah siap disantap.

Pisang raksasa dan
bunga-bunga hutan di sekitar lokasi penemuan
kanguru pohon wondiwoi

Di lokasi ini juga terdapat berbagai jenis tumbuhan hutan warna warni, bunga-bunga hutan, serangga dan jamur hutan.

Jamur dan bunga-bunga hutan di sekitar lokasi penemuan kanguru pohon wondiwoi

Merupakan habitat yang cocok bagi bowerbird sehingga bowerbird  terbanyak berada di sini.

Sarang bowerbird

Bekas cakar kanguru pohon berada di pohon pada ketinggian 1600 mdpl sampai 2000 mdpl. jika pengamatan dilakukan secara perlahan dan dalam durasi waktu 1 sampai 2 minggu, maka kemungkinan besar bisa menemukan kanguru pohon wondiwoi.

Beberapa bekas cakar
kanguru pada pohon

Kedua jenis kanguru pohon ini berada pada lokasi ketinggian yang sulit dan jarang dijangkau oleh pemburu lokal maupun masyarakat lokal pada umumnya, sehingga perusakan habitan oleh masyarakat lokal tidak terjadi, dan juga kedua jenis hewan ini tidak menjadi sasaran utama pemburu lokal.
Namun ecara tidak langsung sepertinya  perusakan habitat dapat terjadi karena fragmentasi habitat,proses geologi, perubahan iklim, spesies invasif dan minimnya nutrisi ekosistem.

Ada kemungkinan lain dari sulitnya asupan makanan yang didapat akibat kebisingan kota yang berlebihan terkadang terdengar sampai pada ketiggian 2000 mdpl membuat hewan ini ketakutan untuk keluar dan turun mencari makan, itu bisa membuat kepunahan terjadi secara alami. (Eky Sawaki)

Tidak ada komentar: